Jumat, 02 Desember 2016 22.25

Air Terjun Jurang Pulosari, Bantul

SitusWisataIndo - Siapa sangka?? Di daerah Bantul terdapat sebuah curug yang mungkin keberadaannya belum banyak diketahui oleh traveler. Curug tersebut adalah curug jurang pulosari yang terletak di desa wisata krebet sendangsari, pajangan, bantul.

Untuk dapat mengunjungi tempat tersebut, tempatnya agak curam dan terjal. Paling hanya bisa ditempuh oleh kendaraan roda dua dan Mobil kecil. Bus belum bisa menjangkau tempat ini karena medan yang lumayan sulit untuk ditempuh oleh kendaraan besar.
Arah jalan menuju ke Curug Jurang Pulosari sendiri memang masih minim papan petunjuk arahnya, sehingga Anda jangan malu-malu untuk bertanya kepada warga sekitar.

Curug Jurang Pulosari merupakan sebuah air terjun yang airnya bersumber dari aliran air sungai alami di kawasan perbukitan di sekitar lokasi. Pancuran di Curug Pulosari terbilang kecil. namun karena lokasi ini berada di tengah kawasan perbukitan yang selama ini dikenal kering membuat pemandangan yang Anda bisa lihat di sekitaran curug sungguh eksotis dan menarik untuk Anda Abadikan.

Air Terjun ini tidak terlalu tinggi, mungkin hanya sekitar 5 - 7 meter. Namun yang membuat indah dari Curug ini yaitu cara jatuh airnya yang seperti tirai. Dan dibawahnya terdapat seperti kolam yang bisa dibuat untuk Berenang atau sekedar bermain air.

Tiket Masuk : Gratis

Biaya Parkir : Rp. 2.000 (dititipkan ke rumah penduduk)

Senin, 22 Februari 2016 07.48

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung

Pantai Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung, yaitu tanjung Kelayang dan tanjung Pendam. Tepatnya di Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. Nama tanjung tinggi diambil dari kata tanjung yang artinya semenanjung dan tinggi yang artinya pantai yang memiliki bebatuan yang tinggi. Pantai Tanjung Tinggi merupakan salah satu tempat wisata di pulau Belitung. Letaknya tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang dan berjarak sekitar 37 km dari kota Tanjung Pandan.

Pantai ini menjadi terkenal setelah Film laskar pelangi melakukan syuting di tempat ini. Kealamian pantai yang terlihat di film tersebut menjadikannya tempat favorit bagi para traveler, khususnya traveler domestik. Di Pantai tanjung tinggi sini ombaknya pun sangat tenang, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ingin berenang.
Pantai ini memiliki area seluas 80 hektar, berpasir putih, dan terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah, sehingga menjadi tempat wisata unggulan di Pulau Belitung. Tanjung tinggi juga dinamakan Pelabuhan Bilik. Dahulu tempat ini adalah pelabuhan nelayan bagi desa terdekat Keciput atau Tanjung Tinggi. Di pantai ini tidak perlu khawatir dengan serangan ikan hiu, karena tidak pernah terjadi di Belitung. Satu-satunya yang kadang-kadang harus diwaspadai adalah ubur-ubur, khususnya yang besar. Fasilitas lain di Pantai Tanjung Tinggi ini lumayan memadai. Karena tidak jauh dari lokasi pantai terdapat hotel bagi anda yang ingin menginap. Selain itu disana juga terdapat warung-warung yang menyediakan berbagai macam makanan seafood.

Sumber : Wikipedia

Sabtu, 20 Februari 2016 20.22

Tebing Keraton, Wisata terbaru Bandung

Tebing Keraton atau Tebing Karaton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan!

Tebing Karaton ini ada di atas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sehingga dari atas tebing ini, anda bisa menyaksikan hijaunya pemandangan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang menghampar luas sepanjang mata memandang. Pemandangan ini pun akan bertambah indah, jika anda datang sebelum matahari terbit atau kira-kira jam 6 pagi. Pada saat itu, anda bisa menikmati suasana kota Bandung yang masih berselimut kabut tebal. Ditambah dengan keindahan matahari terbit di balik bukit yang ada di sebelah timur. Semua keindahan panorama alamnya ini memang paling pas, jika anda abadikan dengan kamera anda.

Untuk berkunjung ke Tebing Keraton, ada beberapa hal yang harus anda persiapkan. Anda harus mempersiapkan kamera, jaket untuk menghalau dinginnya udara, minuman dan bensin kendaraan yang sudah terisi penuh. Jika masih ragu bagaimana jalan menuju ke sana, jangan malu untuk bertanya. Selain itu, anda juga disarankan untuk menggunakan motor, karena jalanan yang dilewati belum terlalu bagus.

Akses menuju Tebing Keraton

Untuk mencapai Tebing Keraton, tidaklah terlalu sulit. Hanya medannya saja yang cukup menantang. Dari pusat kota Bandung, jalan menuju  ke arah Dago Pakar, kemudian ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Setelah pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, beloklah ke kanan. Anda akan melewati rumah-rumah besar dan kemudian perkampungan. Setelah itu Anda akan sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan 'Warung Bandrek' alias Warban. Perjalanan belum selesai, pacu kendaraan Anda melewati tanjakan dan jalan berbatu sampai pos teratas, langsung di Tebing Keraton. Di sini, anda bisa memarkir motor dan mobil. Untuk mencapai tebing tersebut, anda hanya perlu berjalan kaki tak sampai 5 menit.

Tiket Masuk Tebing Keraton

 Harga tiket masuk tebing keraton bandung cukup terjangkau pertama saat kita memasuki kawasan wisata tebing keraton jika menggunakan sepeda motor cukup membayar Rp. 5000. untuk biaya parkir dan untuk masuk ke tempat wisata “Tebing Kereton”  biaya HTM ( Harga Tiket Masuk ) sebesar Rp.10.000. ditambah biaya asuransi sebesar Rp. 1000. Untuk wisatawan asing terbilang cukup mahal yaitu sebesar Rp. 76000 sudah termasuk asuransi.

Tips Berwisata di Tebing Keraton

  • Siapkan kamera yang bagus buat Berfoto-foto ria 
  • Hati-hati ketika Anda berfoto disini, jangan melakukan hal yang terlalu ekstrim.
  • Agar mendapat view yang bagus, datanglah saat pagi-pagi atau sore hari saat sunrise / sunset.

Sumber : Wikipedia, dan sumber lainnya

Rabu, 10 Februari 2016 05.07

Wisata Budaya Kampung Naga

Kampung Naga - Jika Anda ingin berwisata sambil mempelajari keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, Anda harus mencoba mengunjungi tempat ini. Bagi Anda yang ingin menghilangkan kepenatan dari bisingnya kota, tempat ini pun sangat cocok karena Suasana alam yang masih alami dan adat istiadat yang tetap terjaga akan membawa Anda ke ketenangan.
Di Kampung Naga terdapat sekitar 112 rumah namun yang terisi hanyalah 109 rumah, yang lainnya adalah mesjid, ruang serba guna, dan lumbung padi . Untuk menghidari rasa iri dengki rata-rata rumah di Kampong Naga memiliki 1 ruang tamu, 1 dapur, I kamar tidur dan WC yang berada di luar rumah.  Desa ini adalah desa yang subur karena masyarakatnya yang sangat merawat terhadap alam. Bertani dan berkebun adalah satu-satunya mata pencaharian mereka.

Sejarah

Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah "Pareum Obor". Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati, gelap. Dan obor itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah kampung naga itu sendiri. Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya. Masyarakat kampung naga menceritakan bahwa hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip/ sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu lebih mendukung Soekarno dan kurang simpatik dengan niat Organisasi tersebut. Oleh karena itu, DI/TII yang tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga membumihanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956.

Adapun beberapa versi sejarah yang diceritakan oleh beberapa sumber diantaranya, pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga. Namun masyarakat kampung Naga sendiri tidak meyakini kebenaran versi sejarah tersebut, sebab karena adanya "pareumeun obor" tadi.

Akses Lokasi

Kampung Naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jika Anda berangkat dari Bandung, supaya lebih dekat dari lingkar nagreg Anda lewat jalur Garut karena kebetulan Kampung Naga ini terletaknya di Ruas Jalan Tasikmalaya - Bandung via Garut.
Dari Jakarta ke Kampung Naga rutenya adalah Tol Jakarta - Cikampek -> Tol Purbaleunyi -> Gerbang Tol Cileunyi -> Nagreg -> arah Garut Kota -> Cilawu -> Lokasi Kampung Naga.

Dari Bandung ke Kampung Naga rutenya adalah Cileunyi -> Rancaekek -> Nagreg > - Leles dan Garut Kota -> Cilawu -> Lokasi Kampung Naga.


Tips Berkunjung ke Kampung Naga

1. Jika Anda pertama kali mengunjungi tempat ini sebaiknya menggunakan guide lokal, karena ketika memasuki kampung Adat ada beberapa larangan dan aturan yang harus dipatuhi. Contohnya ada beberapa tempat yang tidak boleh difoto.

2. Di Kampung Naga Anda diperbolehkan menginap, namun tentunya harus tidak boleh mendadak. dan yang paling penting adalah harus tetap menjaga kesopanan dan mematuhi peraturan yang ada di Kampung Adat.

3. Karena disini tidak ada listrik, disarankan Anda membawa powerbank untuk mengisi daya Handphone atau perangkat lainnya yang menggunakan listrik

Rabu, 13 Januari 2016 06.31

Air Mancur Sri Baduga Purwakarta, Terbesar se-Asia Tenggara

Air Mancur Sri Baduga Purwakarta, Terbesar se-Asia Tenggara -   Saat ini ada tempat wisata yang baru saja diresmikan oleh Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi, Air mancur Taman Sri Baduga di Situ Buleud Purwakarta mungkin akan menjadi salah satu ikon terbaru Kabupaten Purwakarta.
Setelah melalui tahapan pembangunan yang memakan waktu kurang lebih 3 tahun, akhirnya pada tanggal 9 Januari 2016 dilakukan peresmian yang kedua setelah tahun lalu dilakukan peresmian Pada tanggal 27 Desember 2014. Air mancur Sri Baduga ini disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara, bahkan indahnya melebihi Wing Of Time yang ada di Singapura. Air mancur ini berlokasi di Situ Buleud tepatnya di Jalan K.K. Singawinata, Kampung Situ. Luasnya sekitar 2 Hektare.



Jika Anda ingin melihat keindahan Air Mancur ini secara maksimal, Anda disarankan datang pada malam hari karena akan terlihat sinar laser warna-warni yang sangat indah, alunan musik yang harmonis serta semburan / permainan gerak air setinggi kira-kira 6 meter yang tertata dalam jeda waktu yang terjaga secara presisi.


Masyarakat Purwakarta boleh berbangga hati memiliki objek  wisata yang  dibangun  sejak  tahun 2013 ini. Apalagi,  Air  Mancur  Sri Baduga  disebut-sebut  sama  indahnya dengan Wings  of Time   di Singapura,  yang  juga  sama-sama merupakan  atraksi  wisata  air mancur.  Bahkan Air Mancur Sri Baduga diklaim sebagai air  mancur terbesar di Asia Tenggara.

Akses Ke Lokasi

Untuk  mencapai  Air Mancur Sri Baduga, Anda  yang  berasal  dari Jakarta  bisa  menempuhnya melalui jalur  Tol  Jakarta-Cikampek kemudian  ke  Tol Cipularang dan keluar di pintu  Tol Jatiluhur, melalui Jalan Ciganea, Jalan Basuki Rahmat. Situ Buleud  terletak di antara Jalan Siliwangi dan Jalan K.K. Singawinata.

Bila  memakai  angkutan  umum, dari Jakarta bisa  naik  bus  dari Terminal Kampung Rambutan-Purwakarta dan turun di Terminal  Ciganea. Lalu dilanjutkan dengan naik angkot 04 rute Ciganea-Simpang, dan  turun di Jl. K.K. Singawinata. Sementara   bila  menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir, naik KA Argo Parahyangan turun di Stasiun  Purwakarta,  lalu naik angkot 02 dan turun di  Jl.  K.K. Singawinata.

Bagi  Anda  yang  berasal dari Bandung,  menuju  Purwakarta  bisa melalui Tol Cipularang dan keluar di pintu Tol Jatiluhur.  Dilanjut melalui Jl. Ciganea, Jl. Basuki Rahmat, Jl. K.K. Singawinata.

Bila naik angkutan umum, naik bus Primajasa dari Terminal  Leuwipanjang rute Bandung-Bekasi, kemudian turun di Ciganea, dilanjut  kan dengan naik angkot 04.

Selasa, 12 Januari 2016 06.55

Wisata Alam Farm House Susu Lembang, Bandung

Farm House Susu mungkin masih terdengar asing karena memang tempat ini baru dibuka di Bulan Desember 2015. Namun walaupun masih terbilang baru, tempat ini sudah sangat ramai dikunjungi wisatawan. Mungkin bermula dari ramainya netizen yang memperbincangkan tempat ini, dan wajar pula karena di Farm House ini sangatlah indah dan memang photogenic. Bagi kamu yang berencana akan jalan-jalan ke daerah Bandung tidak ada salahnya mengunjungi tempat ini.

Farm House Susu Lembang yang masih satu group dengan de ranch, Rumah Sosis, Floating Market ini menyuguhkan berbagai macam spot menarik. sangat cocok bagi kamu yang suka berfoto ria.


Spot-spot menarik

Spot paling favorit di farm house Lembang adalah sebuah rumah Hobbit unik yang mirip dengan rumah tokoh Bilbo dan Frodo Baggins di film Lord of The Rings atau The Hobbits.


Pecinta film ini pasti segera tahu rumah mini yang berada di desa Shire atau desa para manusia liliput ini. Ternyata rumah tersebut benar-benar nyata dan ada di New Zealand yang digunakan tempat shooting film The Hobbits tersebut. Kini, penggemar film tersebut tidak perlu jauh-jauh lagi untuk melihatnya. Karena rumah Hobbit kini sudah ada di Lembang.

Selain Rumah The Hobbit, ada juga rumah ala peternak susu Eropa yang bernuansa klasik. Jangan sampai Anda terlewat untuk di foto disini. Farmhouse juga menyuguhkan wisata kebun dengan berbagai macam tanaman buah dan sayur. Ada taman-taman bunga beraneka warna yang indah dan sejuk dipandang, taman yang penuh pohon pinus kecil. Atau taman bunga yang pada sisi pagarnya tedapat gembok-gembok "cinta".

Untuk menuju taman bunga, pengunjung harus memasuki sebuah toko yang berbentuk rumah mini dengan atap rumput. Shop unik berbentuk rumah mini dengan atap rumput yang menjual beragam souvenir uni

Di zona Petting Zoo Farmhouse Lembang terdapat koleksi aneka binatang ternak seperti kelinci, burung, landak, iguana, biri-biri, kuda poni. Pengunjung boleh memberi makan, berfoto atau memegang binatang-binatang ini. Bagi Anda yang membawa anak-anak, tempat ini akan menjadi tempat yang paling menyenangkan.


Satu lagi tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah cafe unik dengan desain klasik yang berbeda-beda satu dengan lainnya, ada yang terletak di dalam ruangan, ourdoor, bahkan yang berada di roof top dengan pemandangan sekitar Lembang yang indah. Anda akan disambut pelayan yang mengenakan baju tradisional Eropa dengan senyum manis dan siap diajak selfie. Berbagai menu makanan, baik lokal maupun internasional siap memanjakan lidah Anda.

Untuk Fasilitas, kamu pasti akan puas. Mulai dari tempat parkir yang memadai, tempat penjualan oleh-oleh dan souvenir, cafe indoor maupun outdoor, toilet untuk anak-anak, toilet untuk orang dewasa dan toilet untuk lansia atau disabilitas. Semuanya akan terasa sangat memanjakan pengunjung.

Akses menuju Lokasi

Bagi wisatawan lokal maupun domestik yang mau berkunjung ke Farm House sangat mudah, karena berada di pinggir jalan raya dan berada di jalan utama Lembang. langsung saja menuju Jalan Setiabudhi dan lanjut ke Jalan Raya Lembang.

Untuk pengunjung dari luar kota Bandung, sebaiknya keluar melalui gate Pasteur dan bisa langsung melewati Jalan Suryasumantri atau Jalan Sukajadi untuk menuju ke lokasi.

Farm House ini terletak persis di pinggir jalan, ada tulisan besar Farm House dan banyaknya pohon kering yang sengaja dipajang menjadi ciri. Tepat didepan pintu masuk area wisata
ada tulisan cukup besar "Susu Lembang".


Alamat Farm House Susu Lembang
Jalan Raya Lembang Nomor 108 Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Telp. 022-82782400

Jam Operasional
Setiap Hari 09.00 – 21.00 WIB

Harga Tiket Masuk
Rp 20.000 / Orang (sudah termasuk welcome drink susu murni)
Rp  5.000 (Parkir Motor), Rp 10.000 (Parkir Mobil)

Kamis, 07 Januari 2016 20.07

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, tepatnya diantara pulau Flores dan pulau Sumbawa. Dan jika dilihat secara administratif termasuk dalam Wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini luasnya 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².

Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.

Selain itu, di kawasan lautnya terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.

Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak


Tipe-tipe Zonasi di Taman Nasional Komodo;

  •     Zona Inti, zona ini memiliki luas 34.311 Ha dan merupakan zona yang mutlak dilindungi, di dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia, kecuali yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan dan penelitian
  •     Zona Rimba, zona ini memiliki luas 66.921,08 Ha merupakan zona yang di dalamnya tidak diperbolehkan adanya aktivitas manusia sebagaimana pada zona inti kecuali kegiatan wisata alam terbatas.
  •     Zona Perlindungan Bahari, zona ini memiliki luas 36.308 Ha adalah daerah dari garis pantai sampai 500 m ke arah luar dari garis isodepth 20 m sekeliling bats karang dan pulau, kecuali pada zona pemanfaatan tradisional bahari. Pada zona ini tidak boleh dilakukan kegiatan pengambilan hasil laut, seperti halnya pada zona inti kecuali kegiatan wisata alam terbatas.
  •     Zona Pemanfaatan Wisata Daratan, zona ini memiliki luas 824 Ha dan diperuntukkan secara intensif hanya bagi wisata alam daratan.
  •     Zona Pemanfatan Wisata Bahari, zona ini memiliki luas 1.584 Ha dan diperuntukkan secara intensif bagi wisata alam perairan.
  •     Zona Pemanfaatan Tradisional Daratan, zona ini memiliki luas 879 Ha, zona yang dapat dilakukan kegiatan untuk mengakomodasi kebutuhan dasar penduduk asli dalam kawasan dengan ijin hak khusus pemanfaatan oleh Kepala Balai TN. Komodo.
  •     Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari, zona ini memiliki luas 17.308 Ha, zona yang dapat dilakukan kegiatan untuk mengakomodasi kebutuhan dasar penduduk asli dalam kawasan dengan ijin hak khusus pemanfaatan oleh Kepala Balai TN. Komodo. Pada zona ini dapat dilakukan pengambilan hasil laut dengan alat yang ramah lingkungan (pancing, bagan, huhate, dan paying).
  •     Zona Khusus Pemukiman, zona ini memiliki luas 298 Ha, zona untuk bermukim hanya bagi penduduk asli dengan peraturan tertentu dari kepala Balai TN. Komodo bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
  •     Zona Khusus Pelagis, zona ini memiliki luas 59.601 hektare. Pada zona ini dapat dilakukan kegiatan penangkapan ikan dan pengambilan hasil laut lainnya yang tidak dilindungi dengan alat yang amah lingkungan (pancing, bagan, huhate, dan payang) serta kegiatan wisata/ rekreasi.


Objek Wisata di Taman Nasional Pulau Komodo

Daya tarik utama Taman Nasional Komodo yaitu adanya reptil raksasa purba Biawak Komodo (Varanus komodoensis), tetapi keaslian dan kekhasan alamnya, khususnya panorama Savana dan Panorama bawah laut, merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

Loh Liang di Pulau Komodo


Loh Liang merupakan pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Komodo. Aktivitas yang dapat dilakukan di Loh Liang antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan, pengamatan burung, pendakian (Loh Liang - Gunung Ara), penjelajahan (Loh Liang - Loh Sebita), Photo hunting, video shooting, Menyelam dan snorkeling di Pantai Merah (Pink beach).
Pink Beach

Pantai Merah merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkeling, diving dan mandi matahari. Di dunia tercatat hanya terdapat tujuh pantai dengan pasir berwarna merah muda dan yang berada di Pulau Komodo ini adalah salah satunya.
Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta treking. Di Loh Liang terdapat fasilitas yang tersedia bagi pengunjung yakni pondok wisata, pusat informasi, cafetaria, dermaga, shelter dan jalan setapak.


Loh Buaya di Pulau Rinca


Loh Buaya merupakan pusat kunjungan wisatawan di Pulau Rinca. Pengunjung dapat menyaksikan hutan bakau, padang savana serta satwa liar misalnya komodo, rusa timor, kerbau liar, monyet ekor panjang, kuda liar serta berbagai jenis burung.


Aktivitas yang ditawarkan kepada pengunjung di Loh Buaya antara lain pengamatan satwa liar, penjelajahan (Loh Buaya - Wae Waso, Loh Buaya - Golo Kode), photo hunting, video shooting, pengamatan kalong di Pulau Kalong (depan Kampung Rinca) dan pengamatan batu balok di kampung Rinca.

Fasilitas yang tersedia di Loh Buaya antara lain pondok wisata, cafetaria, shelter dan jalan setapak.

Di Pulau Kalong, aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling menarik dilakukan pada saat sore hari ketika kelelawar mulai keluar untuk mencari makan.

Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini.

Pulau Padar


Padar adalah Pulau kecil yang terletak di antara pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau Padar memiliki pantai yang sangat indah dan tempat yang sangat baik untuk menyelam dan snorkling.
Sumber : Wikipedia
Diberdayakan oleh Blogger.